Informasi Terkini :

Sejarah Desa



Desa Bojonegara merupakan pemekaran dari Desa Bojongkeding pada tahun 1983. Secara etimologi Bojonegara terdiri atas dua kata yaitu Bojo dan Negara, Bojo yang berarti Istri sedangkan Negara diambil dari nama sebuah sungai yang membentang di tengah Desa yaitu sungai Cipunagara, namun sekarang sudah ditotos / dialihkan alirannya ke sebelah timur Desa dan menjadi Perbatasan Kecamatan Tambakdahan dengan Kecamatan Compreng karena apabila tidak dialihkan akan menyebabkan pengikisan lahan pertanian warga oleh aliran sungai tersebut. Jadi secara keseluruhan Bojonegara berarti Pasangan dari Desa induknya yang di lintasi oleh sungai Cipunagara.

Desa Bojonegara dirintis pertama kali oleh Bapak Wawan Kanapi, alasan mengapa Desa Bojonegkeding harus dimekarkan adalah karena pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat di Desa Bojongkeding + 12.000 jiwa yang dibagi menjadi 5 Dusun 20 dan Rukun Tetangga. Pihak pemerintah Desa Bojongkeding pun sangat kewalahan dalam melayani masyarakat. Akhirnya Bpk. Wawan Kanapi serta dibantu oleh tokoh lainnya melayangkan sebuah surat kepada pihak Kecamatan untuk diteruskan kepada pihak Kabupaten tentang pemekaran Desa, dengan persyaratan yang kuat akhirnya pihak Kabupaten pun menyetujui usulan dari Bpk. Wawan Kanapi untuk memekarkan Desa Bojongkeding menjadi 2 Desa Yaitu Desa Bojonegara dan Bpk. Wawan Kanapi ditunjuk mejadi PJS Kepala Desa pada saat itu sekaligus menjadi Kepala Desa pertama bagi Desa Bojonegara.

Desa Bojonegara merupakan desa yang berada di bagian Panatai Utara (Pantura) Pulau Jawa dengan ketinggian 10 – 20 M DPL (diatas permukaan air laut). Sebagian besar wilayah Desa Bojonegara adalah dataran dan pesawahan yang membentang luas. Disebelah utara di batasi oleh Sungai Cipunagara (Desa Bojongtengah Kecamatan Pusakajaya), disebelah timur dibatasi Sungai Cipunagara (Desa Compreng Kecamatan Compreng), sebelah selatan dibatasi pesawahan (Desa Sukatani dan Desa Sukadana Kecamatan Compreng ), dan sebelah barat dibatasi oleh pesawahan (Desa Jatimulya Kecamatan Compreng) dan irigasi Desa Bojongkeding.

Sarana peribadatan yang ada di Desa Bojonegara  terdapat Mesjid dan Mushola hal ini karena 100% penduduk Desa Bojonegara  adalah Islam, dari banyaknya tempat peribadatan tersebut tentu semuanya di atur oleh kelembagaan keagamaan yang ada di Desa Bojonegara seperti MUI, DKM, dan DKL kelembagaan tersebut mengatur kegiatan serta Perayaan Hari Besar Islam serta mengatur kegiatan – kegiatan lainnya yang terkait dengan keagamaan akan tetapi kelembagaan keagamaan yang ada di Desa Bojonegara tidak tertata serta kurang berperan aktif dalam melaksanakan kegiatan disebabkan karena kurangnya kemampuan ketua dan anggota juga ditunjang dengan kurangnya sarana dan prasarana untuk melancarkan kegiatan ke agamaan.

Desa Bojonegara terletak di wilayah timur Kecamatan Tambakdahan yang berbatasan dengan Kecamatan Compreng dan Kecamatan Pusakajaya, dengan luas wilayah 777,8 ha, yang terdiri dari  04 Rukun Warga (RW) dan 10 Rukun Tetangga (RT) dan memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut :

Sebelah Utara             : Desa Bojongtengah Kecamatan Pusakajaya.
Sebelah Timur             : Desa Compreng Kecamatan Compreng
Sebelah Selatan          : Desa Sukatani Kecamatan Compreng
Sebelah Barat             : Desa Bojongkeding Kecamatan Tambakdahan
           
Berikut nama-nama Kepala Desa Bojonegara dari masa ke masa :
1.             Wawan Karnapi - PJS Kepala Desa Bojonegara pada tahun 1983 s/d 1984;
2.             Idris - PJS Kepala Desa Bojonegara pada Tahun 1984;
3.             E. Sambas - Kepala Desa Bojonegara definitiv pertama pada tahun 1984 s.d. 1989;
4.             M. Raswin - PJS Kepala Desa Bojonegara pada tahun 1989 s.d. 1994;
5.             Lili Suali - Kepala Desa Bojonegara terpilih periode 1994 s.d. 2000;
6.             M. Tohim - PJS Kepala Desa Bojonegara  pada tahun 2000 s.d. 2003;
7.             Sukaesih - Kepala Desa Bojonegara terpilih periode 2003 s.d. 2007;
8.             H. Moh. Baehaqi - PJS Kepala Desa Bojonegara pada tahun 2007 s.d. 2008;
9.             M. Tohim - Kepala Desa Bojonegara terpilih periode 2008 s.d 2013;
10.         Endang Suwita - PJS Kepala Desa Bojonegara 2013 s.d. sekarang.

Beberapa kejadian yang menjadi gejolak di masyarakat selama Desa Bojonegara berdiri sampai saat ini :
1.            Pada tahun 1983 ada kejadian buruk yang menimpa penduduk Desa Bojonegara dan sekitarnya yaitu meletusnya Gunung Galunggung sehingga mangakibatkan hujan abu sehingga abu menutupi area pesawahan;
2.      Pada tahun 1984 terjadi Matrius atau pembunuhan misterius yaitu banyak warga yang dibunuh dan jasadnya dimasukkan kedalam karung;
3.             Pada tahun 2000 terjadi reformasi tingkat Pemerintahan Desa;
4.       Pada tanggal 08 September 2013 bertepatan dengan PILKADA Subang, Bpk. M. Tohim (Kepala Desa Bojonegara periode berkenaan) Wafat.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Warga Desa Bojonegara - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger